Banyak cara untuk dapat meraih prestasi. Salah satunya dengan selalu menulis karya ilmiah. Dengan menulis karya ilmiah, kita akan terbiasa untuk berpikir ilmiah, melakukan eksperimen, menelaah buku-buku pengetahuan, dan menulis dengan runtun dan benar.
Kegiatan ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu membentuk manusia Indonesia yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Mahaesa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tanguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, produktif, serta sehat jasmani dan rohani.
Untuk dapat menulis Karya Ilmiah, kita harus memiliki pengetahuan tentang karya tulis ilmiah, mulai dari apa yang diteliti, bagaimana cara meneliti, teknik apa yang akan digunakan, bagaimaan teknik penulisannya, dan bagaimana bentuk bahasa yang digunakan. Tentunya, kita semua sepakat bahwa yang menjadi kajian dalam karya tulis adalah masalah. Masalah yang dimaksud di sini adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan.
Tidak semua masalah perlu dikaji dalam sebuah penelitian. Masalah yang dipilih hendaknya memenuhi empat kriteria, yaitu: 1) harus sesuai dengan minat peneliti, 2) harus dapat dilaksanakan, 3) harus tersedia faktor pendukung, dan 4) harus bermanfaat (Arikunto, 1999:26). Penelitian tidak akan dapat dilaksanakan apabila faktor pendukung tidak memadai, misalnya literatur yang menunjang, dana, waktu, sarana dan prasarana, dan sebagainya.
PENGERTIAN KARYA TULIS ILMIAH
Sering muncul pertanyaan dari kita, apakah semua karangan dapat digolongkan ke dalam karya tulis ilmiah? Pertanyaan ini muncul karena kekurangpahaman kita terhadap ciri-ciri karya tulis ilmiah. Kita belum dapat menemukan unsur pembeda antara karya tulis ilmiah dengan karangan pada umumnya.
Kita belum memahami bahwa karya tulis ilmiah harus disusun dengan memperhatikan beberapa persyaratan, misalnya: data yang digunakan harus objektif, teknik penggalian datanya harus disesuaikan dengan data yang diperlukan, instrumen pengumpulan datanya harus valid dan reliabel, teknik pengambilan sampel dan populasi harus tepat, penulisannya harus berpedoman pada ketentuan yang berlaku, serta menggunakan bahasa Indonesia ragam ilmiah.
Lalu, apa yang dimaksud dengan karya tulis ilmiah? Ada beberapa pengertian karya tulis ilmiah. Salah satu pengertian karya tulis ilmiah adalah tulisan tentang ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Fakta yang disajikan dapat berasal dari hasil pengamatan atau observasi, uji laboratorium, studi pustaka, penyebaran angket, wawancara, studi dokumentasi, ataupun dari pengalaman. Fakta tersebut selanjutnya ditulis dengan kaidah yang telah berlaku dalam karya tulis ilmiah, baik dalam bentuk makalah, laporan ilmiah, maupun artikel ilmiah.
Karya tulis ilmiah dapat pula diartikan sebagai salah satu bentuk tulisan yang memuat hasil penelitian dengan menggunakan teknik penulisan yang telah lazim. Penelitian yang dimaksud adalah suatu usaha untuk menemukan pengetahuan baru, baik yang berkenaan dengan dunia kealaman, dunia sosial, ataupun dunia tingkah laku. Di dalam penelitian ada usaha untuk mengumpulkan, mencari, dan menganalisis fakta-fakta mengenai suatu masalah dalam rangka menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.
Dari pengertian di atas dapat ditemukan dua hal pokok dalam karya tulis ilmiah, yaitu: (1) harus mengandung unsur kebenaran yang objektif sesuai dengan data dan fakta yang ditemukan di lapangan, dan (2) ditulis dengan kaidah penulisan karya ilmiah yang berlaku.
BAGIAN-BAGIAN KARYA TULIS ILMIAH
Salah satu perbedaan antara karya tulis ilmiah dengan nonilmiah adalah bagian-bagian yang ada di dalamnya. Dalam karya tulis nonilmiah, penulis diberi kebebasan dalam mengembangkan tulisannya, baik dalam penggunaan bahasanya maupun susunan tulisannya. Tetapi, dalam karya tulis ilmiah, bahasa yang digunakan harus mencerminkan ragam ilmiah dan bagian-bagian yang harus ada telah ditentukan.
Dalam makalah, misalnya. Makalah ilmiah setidak-tidaknya terdiri atas tiga bagian, yaitu: 1) Pendahuluan, 2) Pembahasan, dan 3) Penutup. Setiap bagian-bagian tersebut dapat dibagi-bagi lagi menjadi beberapa subjudul. Laporan ilmiah lebih kompleks lagi. Dalam laporan ilmiah, bagian-bagian yang harus ada meliputi: 1) Pendahuluan yang meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, penegasan istilah, 2) Landasan Teori, 3) Metode Penelitian yang meliputi: Subjek penelitian atau populasi dan Sampel, jenis data, teknik pengambilan data, dan teknik pengolahan data, 4) Hasil penelitian dan pembahasan, dan 5) Penutup: Simpulan dan Saran. Lain halnya dengan artikel. Artikel ilmiah memiliki bagian-bagian, antara lain: Judul, nama penulis, abstrak, kata kunci, pendahuluan (tanpa subjudul), subjudul-subjudul pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka.
Isi Bagian Awal
a. Halaman Sampul
Halaman sampul berisi: judul laporan secara lengkap dan ditulis dengan huruf kapital, jenis karya tulis, misalnya: laporan akhir, makalah, skripsi, laporan penelitian dsb., nama lengkap dan NIM, lambang kampus, nama lengkap kampus, dan tahun. Semua ditulis dengan huruf kapital dan disusun secara simetris, rapi dan serasi.
b. Halaman Judul
Halaman judul terdiri dari dua halaman. Pada halaman pertama, isi dan formatnya sama dengan halaman sampul. Halaman judul yang kedua memuat: (1) judul laporan secara lengkap yang diketik dengan huruf kapital, (2) tujuan penulisan, misalnya: Disusun untuk diikutkan dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional tahun 2009, (3) nama dan nomor induk mahasiswa diketik dengan huruf kecil, kecuali huruf-huruf pertama nama dan NIM. (4) nama lengkap kampus atau diketik dengan huruf kapital, dan bulan serta tahun.
c. Lembar Persetujuan
Halaman persetujuan memuat: (1) teks “ Karya tulis yang berjudul ….. telah disetujui dan disahkan pada …………, (2) nama lengkap pembimbing I dan pembimbing II, (3) pengesahan oleh ketua.
d. Kata Pengantar
Kata pengantar berisi ucapan puji syukur, tujuan penulisan, ucapan terima kasih, serta harapan-harapan. Ucapan terima kasih ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi, dan pihak-pihak lain yang telah banyak membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan laporan.
Tulisan KATA PENGANTAR diketik dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks kata pengantar diketik dengan spasi ganda. Panjang teks tidak lebih dari dua halaman dan diakhir teks dicantumkan kata Penulis tanpa menyebut nama terang dan ditempatkan di pojok kanan bawah.
e. Abstrak
Pada bagian awal teks abstrak dicantumkan identitas laporan yang meliputi: nama penulis, tahun, judul penelitian yang ditulis dengan huruf kapital pada huruf pertama setiap kata pada judul (kecuali konjungsi dan preposisi), jenis karya tulis (Laporan), nama sekolah, dan diakhiri dengan nama pembimbing lengkap dengan gelar akademik.
Bagian kedua abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan di bawah identitas laporan. Jumlah kata kunci tidak lebih dari lima kata. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci, kita dapat menemukan judul-judul laporan beserta abstraknya dengan mudah.
Bagian selanjutnya adalah teks abstrak yang berisi inti sari laporan yang mencakup latar belakang, masalah yang diteliti, teknik penggalian data yang digunakan, hasil-hasil yang diperoleh, kesimpulan yang dapat ditarik, dan (kalau ada) saran yang diajukan.
Abstrak ini diketik satu spasi atau spasi tunggal dan panjangnya tidak lebih dari dua halaman kertas kuarto. Abstrak ini berfungsi untuk membantu pembaca dalam mengetahui isi pokok dari sebuah laporan.
f. Daftar Isi
Di dalam halaman daftar isi dimuat judul bab, judul sub-bab, dan judul anak sub-bab yang disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya di dalam teks. Semua judul bab diketik dengan huruf kapital, sedangkan judul sub-bab dan anak sub-bab hanya huruf awalnya saja yang diketik dengan huruf kapital. Daftar isi hendaknya menggambarkan garis besar organisasi keseluruhan isi laporan. Spasi yang digunakan adalah spasi ganda.
g. Daftar Tabel
Halaman daftar tebel memuat: nomor tabel, judul tabel serta nomor halaman untuk setiap tabel. Judul tabel harus sama dengan yang terdapat di dalam laporan. Judul tabel yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul tabel yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi.
h. Daftar Gambar
Pada halaman daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul gambar, dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam laporan. Judul gambar yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul gambar yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi.
i. Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor lampiran serta halaman tempat lampiran itu berada. Judul lampiran yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul lampiran yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi.
Isi Bagian Inti
a. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bab pertama dari sebuah laporan yang berisi jawaban apa dan mengapa penelitian itu perlu dilakukan. Oleh karena itu, bab pendahuluan dalam laporan paling sedikit memuat: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, dan batasan istilah.
Latar Belakang Masalah
Di dalam sub-bab ini dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik kesenjangan teoritis maupun kesenjangan praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti.
Rumusan masalah
Rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan yang akan dicari jawabannya dalampenelitian. Rumusan masalah dapat juga dikatakan sebagai pernyataan yang lengkap dan terinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah.
Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang akan diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel, dan subejk penelitian. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara impirik, dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan yang hanya membutuhkan jawaban pendek tidak dapat digunakan dalam rumusan masalah.
Rumusan masalah dapat juga dibedakan menjadi dua, yaitu rumusan umum dan rumusan khusus. Tetapi, hal ini bukan merupakan keharusan, apalagi untuk penelitian-penelitian yang kurang begitu kompleks.
Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai dengan dilakukannya penelitian terhadap masalah yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu kepada isi dan rumusan masalah penelitian. Hanya saja, jika masalah penelitian dirumuskan dengan kalimat tanya, rumusan tujuan penelitian diungkapkan dalam bentuk kalimat pernyataan.
Hipotesis Penelitian
Secara prosedural, hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti melakukan kajian pustaka. Hipotesis penelitian adalah rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari kajian pustaka. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.
b. Landasan Teori
Kajian Pustaka atau Landasan Teori merupakan bagian kedua (Bab II) dalam sebuah laporan. Kajian pustaka memuat dua hal pokok, yaitu deskripsi teoritis tentang objek (variabel) yang diteliti, dan argumentasi atas hipotesis yang diajukan.
Pemilihan bahan pustaka yang akan dikaji biasanya didasarkan pada dua kriteria, yaitu (1) prinsip kemutakhiran (recency) kecuali untuk penelitian historis, dan (2) prinsip relevansi (relevance). Bahan kajian pustaka dapat diangkat dari buku teks, makalah, laporan-laporan sebelumnya, laporan seminar, jurnal-jurnal penelitian, dan diskusi-diskusi ilmiah.
c. Metode Penelitian
Populasi dan Sampel
Istilah populasi dan sampel tepat digunakan jika penelitian yang dilakukan memakai sampel sebagai subjek penelitian. Akan tetapi, jika sasaran penelitiannya adalah seluruh anggota populasi, akan lebih sesuai apabila menggunakan istilah subjek penelitian.
Kerepresentativan sampel merupakan kriteria terpenting dalam pemilihan sampel dalam kaitannya dengan maksud menggeneralisasikan hasil-hasil penelitian terhadap sampel kepada populasinya. Jika keadaan sampel semakin berbeda dengan karakteristik populasinya, maka semakin besarlah kemungkinan kekeliruan dalam generalisasinya.
Contoh:
Populasi: Seluruh Siswa kelas VII SMPN 3 kota Pasuruan
Sampel: Siswa kelas VII a
Selain Populasi dan Sampel, dalam metode penelitian juga dibahas tentang jenis penelitian, data, prosedur penelitian, dan lokasi penelitian
d. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Disesuaikan dengan rumusan dan temuan data
e. Penutup
Berisi simpulan dan saran. Isi kesimpulan penelitian yang utama adalah yang terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan dapat ditarik dari hasil pembahasan (Bab IV) dan merupakan rangkuman semua hasil penelitian yang telah diuraikan dalam bab tersebut.
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian, pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian. Saran hendaknya tidak keluar dari batas-batas lingkup dan implikasi penelitian.
Saran dapat diajukan kepada perguruan tinggi, instansi, dinas, jawatan, lembaga pemerintahan maupun swasta, atau yang lain yang dianggap layak.
Isi Bagian Akhir
Daftar Pustaka
Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar pustaka harus sudah disebutkan dalam teks laporan. Artinya, bahan pustaka yang hanya dipakai sebagai bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks laporan tidak boleh dimasukkan dalam daftar pustaka. Pada dasarnya, unsur yang ditulis dalam daftra pustaka meliputi: nama pengarang ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah tanpa gelar akademik, tahun penerbitan, judul, termasuk sub judul, tempat penerbitan, dan nama penerbit.
KESIMPULAN
Penelitian yang baik bukanlah penelitian yang rumit dan kompleks, tetapi penelitian yang dapat bermanfaat bagi masyarakat dan memungkinkan untuk diselesaikan. Untuk itu, perlu dipikirkan terlebih dahulu tentang sarana, prasarana, dana, waktu yang tersedia, serta yang tidak lebih pentingnya adalah kemampuan peneliti itu sendiri.
KEPUSTAKAAN
Arikunto, Suharsimi. 1989. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Miles, Mattew B. dan Huberman, A. Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. 1992. Jakarta: Universitas Indonesia. Singarimbun (Eds). 1999. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.
PENGERTIAN KARYA TULIS ILMIAH
Sering muncul pertanyaan dari kita, apakah semua karangan dapat digolongkan ke dalam karya tulis ilmiah? Pertanyaan ini muncul karena kekurangpahaman kita terhadap ciri-ciri karya tulis ilmiah. Kita belum dapat menemukan unsur pembeda antara karya tulis ilmiah dengan karangan pada umumnya.
Kita belum memahami bahwa karya tulis ilmiah harus disusun dengan memperhatikan beberapa persyaratan, misalnya: data yang digunakan harus objektif, teknik penggalian datanya harus disesuaikan dengan data yang diperlukan, instrumen pengumpulan datanya harus valid dan reliabel, teknik pengambilan sampel dan populasi harus tepat, penulisannya harus berpedoman pada ketentuan yang berlaku, serta menggunakan bahasa Indonesia ragam ilmiah.
Lalu, apa yang dimaksud dengan karya tulis ilmiah? Ada beberapa pengertian karya tulis ilmiah. Salah satu pengertian karya tulis ilmiah adalah tulisan tentang ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Fakta yang disajikan dapat berasal dari hasil pengamatan atau observasi, uji laboratorium, studi pustaka, penyebaran angket, wawancara, studi dokumentasi, ataupun dari pengalaman. Fakta tersebut selanjutnya ditulis dengan kaidah yang telah berlaku dalam karya tulis ilmiah, baik dalam bentuk makalah, laporan ilmiah, maupun artikel ilmiah.
Karya tulis ilmiah dapat pula diartikan sebagai salah satu bentuk tulisan yang memuat hasil penelitian dengan menggunakan teknik penulisan yang telah lazim. Penelitian yang dimaksud adalah suatu usaha untuk menemukan pengetahuan baru, baik yang berkenaan dengan dunia kealaman, dunia sosial, ataupun dunia tingkah laku. Di dalam penelitian ada usaha untuk mengumpulkan, mencari, dan menganalisis fakta-fakta mengenai suatu masalah dalam rangka menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.
Dari pengertian di atas dapat ditemukan dua hal pokok dalam karya tulis ilmiah, yaitu: (1) harus mengandung unsur kebenaran yang objektif sesuai dengan data dan fakta yang ditemukan di lapangan, dan (2) ditulis dengan kaidah penulisan karya ilmiah yang berlaku.
BAGIAN-BAGIAN KARYA TULIS ILMIAH
Salah satu perbedaan antara karya tulis ilmiah dengan nonilmiah adalah bagian-bagian yang ada di dalamnya. Dalam karya tulis nonilmiah, penulis diberi kebebasan dalam mengembangkan tulisannya, baik dalam penggunaan bahasanya maupun susunan tulisannya. Tetapi, dalam karya tulis ilmiah, bahasa yang digunakan harus mencerminkan ragam ilmiah dan bagian-bagian yang harus ada telah ditentukan.
Dalam makalah, misalnya. Makalah ilmiah setidak-tidaknya terdiri atas tiga bagian, yaitu: 1) Pendahuluan, 2) Pembahasan, dan 3) Penutup. Setiap bagian-bagian tersebut dapat dibagi-bagi lagi menjadi beberapa subjudul. Laporan ilmiah lebih kompleks lagi. Dalam laporan ilmiah, bagian-bagian yang harus ada meliputi: 1) Pendahuluan yang meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, penegasan istilah, 2) Landasan Teori, 3) Metode Penelitian yang meliputi: Subjek penelitian atau populasi dan Sampel, jenis data, teknik pengambilan data, dan teknik pengolahan data, 4) Hasil penelitian dan pembahasan, dan 5) Penutup: Simpulan dan Saran. Lain halnya dengan artikel. Artikel ilmiah memiliki bagian-bagian, antara lain: Judul, nama penulis, abstrak, kata kunci, pendahuluan (tanpa subjudul), subjudul-subjudul pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka.
Isi Bagian Awal
a. Halaman Sampul
Halaman sampul berisi: judul laporan secara lengkap dan ditulis dengan huruf kapital, jenis karya tulis, misalnya: laporan akhir, makalah, skripsi, laporan penelitian dsb., nama lengkap dan NIM, lambang kampus, nama lengkap kampus, dan tahun. Semua ditulis dengan huruf kapital dan disusun secara simetris, rapi dan serasi.
b. Halaman Judul
Halaman judul terdiri dari dua halaman. Pada halaman pertama, isi dan formatnya sama dengan halaman sampul. Halaman judul yang kedua memuat: (1) judul laporan secara lengkap yang diketik dengan huruf kapital, (2) tujuan penulisan, misalnya: Disusun untuk diikutkan dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional tahun 2009, (3) nama dan nomor induk mahasiswa diketik dengan huruf kecil, kecuali huruf-huruf pertama nama dan NIM. (4) nama lengkap kampus atau diketik dengan huruf kapital, dan bulan serta tahun.
c. Lembar Persetujuan
Halaman persetujuan memuat: (1) teks “ Karya tulis yang berjudul ….. telah disetujui dan disahkan pada …………, (2) nama lengkap pembimbing I dan pembimbing II, (3) pengesahan oleh ketua.
d. Kata Pengantar
Kata pengantar berisi ucapan puji syukur, tujuan penulisan, ucapan terima kasih, serta harapan-harapan. Ucapan terima kasih ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi, dan pihak-pihak lain yang telah banyak membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan laporan.
Tulisan KATA PENGANTAR diketik dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks kata pengantar diketik dengan spasi ganda. Panjang teks tidak lebih dari dua halaman dan diakhir teks dicantumkan kata Penulis tanpa menyebut nama terang dan ditempatkan di pojok kanan bawah.
e. Abstrak
Pada bagian awal teks abstrak dicantumkan identitas laporan yang meliputi: nama penulis, tahun, judul penelitian yang ditulis dengan huruf kapital pada huruf pertama setiap kata pada judul (kecuali konjungsi dan preposisi), jenis karya tulis (Laporan), nama sekolah, dan diakhiri dengan nama pembimbing lengkap dengan gelar akademik.
Bagian kedua abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan di bawah identitas laporan. Jumlah kata kunci tidak lebih dari lima kata. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci, kita dapat menemukan judul-judul laporan beserta abstraknya dengan mudah.
Bagian selanjutnya adalah teks abstrak yang berisi inti sari laporan yang mencakup latar belakang, masalah yang diteliti, teknik penggalian data yang digunakan, hasil-hasil yang diperoleh, kesimpulan yang dapat ditarik, dan (kalau ada) saran yang diajukan.
Abstrak ini diketik satu spasi atau spasi tunggal dan panjangnya tidak lebih dari dua halaman kertas kuarto. Abstrak ini berfungsi untuk membantu pembaca dalam mengetahui isi pokok dari sebuah laporan.
f. Daftar Isi
Di dalam halaman daftar isi dimuat judul bab, judul sub-bab, dan judul anak sub-bab yang disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya di dalam teks. Semua judul bab diketik dengan huruf kapital, sedangkan judul sub-bab dan anak sub-bab hanya huruf awalnya saja yang diketik dengan huruf kapital. Daftar isi hendaknya menggambarkan garis besar organisasi keseluruhan isi laporan. Spasi yang digunakan adalah spasi ganda.
g. Daftar Tabel
Halaman daftar tebel memuat: nomor tabel, judul tabel serta nomor halaman untuk setiap tabel. Judul tabel harus sama dengan yang terdapat di dalam laporan. Judul tabel yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul tabel yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi.
h. Daftar Gambar
Pada halaman daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul gambar, dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam laporan. Judul gambar yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul gambar yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi.
i. Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor lampiran serta halaman tempat lampiran itu berada. Judul lampiran yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul lampiran yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi.
Isi Bagian Inti
a. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bab pertama dari sebuah laporan yang berisi jawaban apa dan mengapa penelitian itu perlu dilakukan. Oleh karena itu, bab pendahuluan dalam laporan paling sedikit memuat: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, dan batasan istilah.
Latar Belakang Masalah
Di dalam sub-bab ini dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik kesenjangan teoritis maupun kesenjangan praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti.
Rumusan masalah
Rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan yang akan dicari jawabannya dalampenelitian. Rumusan masalah dapat juga dikatakan sebagai pernyataan yang lengkap dan terinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah.
Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang akan diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel, dan subejk penelitian. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara impirik, dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan yang hanya membutuhkan jawaban pendek tidak dapat digunakan dalam rumusan masalah.
Rumusan masalah dapat juga dibedakan menjadi dua, yaitu rumusan umum dan rumusan khusus. Tetapi, hal ini bukan merupakan keharusan, apalagi untuk penelitian-penelitian yang kurang begitu kompleks.
Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai dengan dilakukannya penelitian terhadap masalah yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu kepada isi dan rumusan masalah penelitian. Hanya saja, jika masalah penelitian dirumuskan dengan kalimat tanya, rumusan tujuan penelitian diungkapkan dalam bentuk kalimat pernyataan.
Hipotesis Penelitian
Secara prosedural, hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti melakukan kajian pustaka. Hipotesis penelitian adalah rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari kajian pustaka. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.
b. Landasan Teori
Kajian Pustaka atau Landasan Teori merupakan bagian kedua (Bab II) dalam sebuah laporan. Kajian pustaka memuat dua hal pokok, yaitu deskripsi teoritis tentang objek (variabel) yang diteliti, dan argumentasi atas hipotesis yang diajukan.
Pemilihan bahan pustaka yang akan dikaji biasanya didasarkan pada dua kriteria, yaitu (1) prinsip kemutakhiran (recency) kecuali untuk penelitian historis, dan (2) prinsip relevansi (relevance). Bahan kajian pustaka dapat diangkat dari buku teks, makalah, laporan-laporan sebelumnya, laporan seminar, jurnal-jurnal penelitian, dan diskusi-diskusi ilmiah.
c. Metode Penelitian
Populasi dan Sampel
Istilah populasi dan sampel tepat digunakan jika penelitian yang dilakukan memakai sampel sebagai subjek penelitian. Akan tetapi, jika sasaran penelitiannya adalah seluruh anggota populasi, akan lebih sesuai apabila menggunakan istilah subjek penelitian.
Kerepresentativan sampel merupakan kriteria terpenting dalam pemilihan sampel dalam kaitannya dengan maksud menggeneralisasikan hasil-hasil penelitian terhadap sampel kepada populasinya. Jika keadaan sampel semakin berbeda dengan karakteristik populasinya, maka semakin besarlah kemungkinan kekeliruan dalam generalisasinya.
Contoh:
Populasi: Seluruh Siswa kelas VII SMPN 3 kota Pasuruan
Sampel: Siswa kelas VII a
Selain Populasi dan Sampel, dalam metode penelitian juga dibahas tentang jenis penelitian, data, prosedur penelitian, dan lokasi penelitian
d. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Disesuaikan dengan rumusan dan temuan data
e. Penutup
Berisi simpulan dan saran. Isi kesimpulan penelitian yang utama adalah yang terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan dapat ditarik dari hasil pembahasan (Bab IV) dan merupakan rangkuman semua hasil penelitian yang telah diuraikan dalam bab tersebut.
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian, pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian. Saran hendaknya tidak keluar dari batas-batas lingkup dan implikasi penelitian.
Saran dapat diajukan kepada perguruan tinggi, instansi, dinas, jawatan, lembaga pemerintahan maupun swasta, atau yang lain yang dianggap layak.
Isi Bagian Akhir
Daftar Pustaka
Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar pustaka harus sudah disebutkan dalam teks laporan. Artinya, bahan pustaka yang hanya dipakai sebagai bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks laporan tidak boleh dimasukkan dalam daftar pustaka. Pada dasarnya, unsur yang ditulis dalam daftra pustaka meliputi: nama pengarang ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah tanpa gelar akademik, tahun penerbitan, judul, termasuk sub judul, tempat penerbitan, dan nama penerbit.
KESIMPULAN
Penelitian yang baik bukanlah penelitian yang rumit dan kompleks, tetapi penelitian yang dapat bermanfaat bagi masyarakat dan memungkinkan untuk diselesaikan. Untuk itu, perlu dipikirkan terlebih dahulu tentang sarana, prasarana, dana, waktu yang tersedia, serta yang tidak lebih pentingnya adalah kemampuan peneliti itu sendiri.
KEPUSTAKAAN
Arikunto, Suharsimi. 1989. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Miles, Mattew B. dan Huberman, A. Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. 1992. Jakarta: Universitas Indonesia. Singarimbun (Eds). 1999. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar