Anak-anakku mungkin di antara kalian ada yang kurang memahami
karangan narasi. Istilah narasi berasal dari bahasa Latin, narratio yang
berarti cerita.
Adapun karangan narasi adalah paparan yang menyajikan
rangkaian peristiwa yang disusun secara beruntun, susul-menyusul hingga
menjadi serangkaian peristiwa yang menarik.
Ada
beberapa cara untuk mengembangkan paragraf narasi, salah satunya
berdasarkan kronologi waktu dan peristiwa. Paragraf narasi yang
dikembangkan berdasarkan kronologi waktu dan peristiwa berusaha
menggambarkan sejelas-jelasnya kepada pembaca tentang suatu peristiwa
yang dirangkaikan menurut urutan waktu terjadinya peristiwa tersebut.
Ada
dua jenis narasi, yaitu narasi ekspositoris (cerita nyata) dan narasi
sugestif (cerita fiksi). Yang termasuk narasi ekspositoris antara lain:
biografi (riwayat hidup orang lain), otobiografi (riwayat hidup diri
sendiri, sejarah, sedangkan narasi sugestif misalnya cerpen, novel, dan
legenda.
Perhatikanlah paragraf berikut!
Paragraf 1:
Sebelum permainan dimulai, Syeh membacakan doa-doa dari Alquran dengan maksud untuk memohon perlindungan dan keselamatan dari Allah SWT. Kemudian, alat musik yang terdiri atas satu kendang besar, dua buah kendang kecil (tingkit), satu buah terbang besar, serta tiga buah kecrek dimainkan. Setelah itu, barulah para pezikir memulai melantunkan lagu-lagu pujiannya. Awalnya beralun lambat, lama-lama makin cepat.
Paragraf 2:
Seharian penuh aku menyiapkan diri untuk nonton konser idolaku itu. Pada hari Minggu pagi, pukul 06.00, aku berangkat untuk membeli tiket. Pukul 10.00, aku baru dapat tiket. Aku sampai rumah pukul 12.00. Karena kelelahan, aku langsung tidur dan baru bangun pukul 16.00. Sampai pukul 18.00, aku baru selesai menyiapkan diri. Pukul 18.30, teman-teman datang menjemput. Kami sampai di tempat konser pukul 19.00. Ternyata, penontonnya sudah berdesakan dan kami tidak bisa mendapat tempat di depan.
Perhatikan kedua paragraf contoh di atas. Kedua paragraf yang berbeda tersebut dikembangkan berdasarkan kronologi waktu dan peristiwa. Paragraf pertama berdasarkan kronologi waktu dan peristiwa sebagai berikut: Syeh membaca doa, alat musik dimainkan, pezikir melantunkan lagu-lagu, tempo lambat, tempo cepat.
Perhatikanlah paragraf berikut!
Paragraf 1:
Sebelum permainan dimulai, Syeh membacakan doa-doa dari Alquran dengan maksud untuk memohon perlindungan dan keselamatan dari Allah SWT. Kemudian, alat musik yang terdiri atas satu kendang besar, dua buah kendang kecil (tingkit), satu buah terbang besar, serta tiga buah kecrek dimainkan. Setelah itu, barulah para pezikir memulai melantunkan lagu-lagu pujiannya. Awalnya beralun lambat, lama-lama makin cepat.
Paragraf 2:
Seharian penuh aku menyiapkan diri untuk nonton konser idolaku itu. Pada hari Minggu pagi, pukul 06.00, aku berangkat untuk membeli tiket. Pukul 10.00, aku baru dapat tiket. Aku sampai rumah pukul 12.00. Karena kelelahan, aku langsung tidur dan baru bangun pukul 16.00. Sampai pukul 18.00, aku baru selesai menyiapkan diri. Pukul 18.30, teman-teman datang menjemput. Kami sampai di tempat konser pukul 19.00. Ternyata, penontonnya sudah berdesakan dan kami tidak bisa mendapat tempat di depan.
Perhatikan kedua paragraf contoh di atas. Kedua paragraf yang berbeda tersebut dikembangkan berdasarkan kronologi waktu dan peristiwa. Paragraf pertama berdasarkan kronologi waktu dan peristiwa sebagai berikut: Syeh membaca doa, alat musik dimainkan, pezikir melantunkan lagu-lagu, tempo lambat, tempo cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar